Bab 349.  Panggilan

Lalu lintas yang padat, seperti tidak mengijinkan mobil ini untuk menepi. Di jam kerja, para pengendara berpacu dengan waktu untuk mencapai tujuan. Pengendara motor bagaikan buta lampu sein yang berkedip-kedip. Terpaksa, tangan aku keluarkan dari jendela untuk meredam mereka yang melaju tak sabaran.

“Huuft, mereka seperti diburu waktu!” seruku sambil menghela napas lega. Merebahkan badan ke sandaran kursi sambil mengamati Tiok yang sedang menerima panggilan telpon.

Yang aku dengar hanya ucapan iya pak, dan siap pak. Selebihnya tidak tahu. Lebih baik aku memejamkan mata sambil menenangkan pikiran.

Masih tidak habis pikir, kalau perjalanan ini untuk memastikan kabar kematian Catherine. Sebenarnya berita ini membuatku merasa bersalah. Aku merasa akulah yang menyebabkan seseorang bunuh diri. Menghilangkan nyawa sendiri dengan alasan adalah aku.

Bukankah itu sama saja dengan membunuh?

Mata ini terpejam, dan ingatan itu datang seperti film yang diputar. Masih terasa lekat, tingkahnya yang m
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo