Bab 251. Aku Bukan yang Dulu

Aku menatap kepergian Mas Bram. Dengan berlari kecil dia menyebrang jalan menuju hotel dimana Wulan menunggunya. Bagaimana pun sikap seorang lelaki, saat didatangi istrinya pasti akan bersikap seperti itu.

Hmm…. Aku tersenyum sendiri. Memang cinta kami dulu merupakan cinta pertama, tapi pelabuhan terakhir akan menjadi pemenang dan yang utama.

“Ran, kamu tadi sengaja mengatakan kita janjian?”

“Iya, Pak Tiok. Kalau tidak, Mas Bram akan bersikukuh mengantarku pulang. Aku tidak mau ada kesalahpahaman. Ini saja, istrinya sudah mendatangiku.”

Aku menarik tempat duduk, kemudian memanggil pelayan.

“Saya coklat panas dan roti lapis yang itu, ya,” pintaku kemudian mendudukkan diri. “Pak Tiok pesan apa?”

“Saya kopi hitam tanpa gula ya, Mas.”

Pak Tiok memandangku sebentar, kemudian tersenyum simpul seakan menyembunyikan sesuatu.

“Jadi perempuan susah ya, Ran. Begini salah, begitu salah. Selalu ada yang dianggap tidak benar,” seru Pak Tiok sambil melepas ikatan rambutnya dan merapikan kembali.

“S
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo