Bab 252.  Alasan

“Mau barengan pulang denganku?’

Tawaran yang membuatku gamang. Lepas dari Mas Bram, dan sekarang di depanku ada Pak Tiok. Tidak mau aku ada kesalahpahaman pada Mas Suma. Memang, suamiku memperbolehkan aku bergaul dengan lelaki di depanku ini. Namun, untuk dua jam perjalanan berdua saja apakah ini menjadi alasan Mas Suma marah?

“Kawatir dengan Pak Suma?” celetuknya dengan tertawa mengejek. “Satunya takut sama istri, sekarang ada istri takut suami. Ini alasan yang membuatku malas untuk menikah lagi.”

“Itu Pak Tiok tahu. Saya naik travel atau minta Pak Maman jemput saja.”

“Jangan kawatir. Aku menemui Bu Rani, juga karena misi titipan Pak Suma.”

“Misi?” tanyaku sambil mengernyit. Sudah kuduga, tidak mungkin Pak Tiok ke sini dan kebetulan bertemu.

“Eit, jangan curiga dulu! Aku ke kota ini memang janjian dengan Mas Obet. Tapi, kebetulan Pak Suma meminta saya untuk menemuimu. Siapa tahu membutuhkan pertolongan.” Pak Tiok buru-buru menjelaskan. Mungkin karena melihat kedua alisku yang mulai b
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo