Bab 226. Satu-Satunya Cara

Setelah perbincangan tentang undangan wisuda itu, aku berusaha menghindar untuk berdua dengan Mas Suma. Diri ini masih enggan bersitegang karena sesuatu yang di luar kuasaku. Tenaga dan pikiranku belum cukup untuk mengendalikan emosi. Aku memilih menyibukkan diri dengan Amelia dan Wisnu untuk membicarakan acara hari besuk.

“Pokoknya Kak Wisnu menemani Andrew, ya. Amelia belum kenal sama anak itu. Apalagi cowok, Amel malas, ah.”

“Mana boleh sama saudara malas,” celetuk Wisnu.

“Ya, pokoknya Kak Wisnu nemenin Amel. Ya?” pinta Amelia sambil menunjukkan wajah memohon. Wisnu tertawa sambil mengacak rambut Amelia, sambil mengangguk mengiyakan permintaan adiknya itu.

“Trus Mami Dewi sama Mama?”

“Mama Cuma nemenin Mami Dewi sebentar. Setelah itu, Mami Dewi dengan Amelia. Kan memang tujuannya untuk bertemu Amel, kan?” Aku tersenyum kepadanya. Sorot matanya menunjukkan keraguan. Entah itu apa.

“Udah jangan nervous. Jalanin aja hari besuk dengan santai. Memang kalau belum dijalani rasanya gimana
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo