Bab 85

"Kinanti," desah Adam saat Kinanti mulai memasukan milik Adam pada mulutnya.

Ini menjijikan bagai seorang jalang tak berharga diri, tapi sudah terlanjur tidak mungkin lagi mundur.

"Sial!"

Adam pun membalikkan posisi menjadi Kinanti yang berada di bawahnya, dan mulai melakukan penyatuan.

"Ah.....Mas," desah Kinanti merintih dengan nikmat dan berteriak.

Adam semakin bersemangat untuk melakukan nya.

Semakin Kinanti berteriak menggema maka semakin membuatnya bahagia dan terperangkap jauh dalam gejolak panasnya berada dalam diri Kinanti.

Kenapa bisa Kinanti begini, bermain sesukanya tanpa ada rasa malu seperti biasanya tapi biarlah.

Biarkan semua begitu jika ini bisa membuat bahagia dan Adam memilih untuk tetap menikmati.

Setelah sampai pada puncaknya keduanya terkapar, Adam bahkan tertidur lelap di samping Kinanti.

Kinanti segera bangun sekalipun tubuhnya terasa remuk, tapi tetap menuju kamar mandi sambil memijat dahinya yang terasa pusing.

Segera mengguyur tubuhnya, bayangan wajah Renata
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo