Bab 86

Sepanjang perjalanan menuju rumah Adam terus saja di buat stress memikirkan setiap perubahan sikap Kinanti, tak ada lagi kelembutan seperti sebelumnya.

Hanya ada Kinanti keras kepala, egois dan sulit di tebak.

Hati wanita itu terlalu hancur terlalu sakit karena, luka yang di torehkan Adam begitu dalam.

Berdamai pun dengan keadaan terlalu menyakitkan, menjadikan kenangan juga terlalu menyulitkan.

Tapi apa mungkin bisa bahagia dalam dua perahu satu pendayung, satu payung dua pemilik.

Mustahil!

_________________________

Adam langsung memarkirkan mobilnya segera turun dan langsung menuju kamar, waktu masih terlalu siang tapi ia memilih untuk segera menuju kamar.

Tapi ternyata pintu kamar terkunci dari dalam sana.

Tok tok tok.

Adam tak membawa kunci kamarnya, lagi pula tidak biasanya Renata mengunci pintu kecuali sedang berdua di dalam sana.

Tok tok tok.

Tak ada suara jawaban ataupun di buka sampai saat ini pun pintu kamar masih terkunci dengan rapat.

"Renata!!!"

Adam menaikan nada suara
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo