Bab 90

Keesokan harinya Kinanti mulai sadarkan diri, matanya perlahan terbuka dan tersadar kini berada di rumah sakit.

Hatinya begitu was-was takut akan kemungkinan terburuk mengenai anaknya.

Dengan gerakan cepat memegang perutnya, memastikan bahwa janinnya masih berada di dalam sana.

Tapi tunggu, Kinanti merasa perutnya mengempis artinya sudah tidak ada janin di dalamnya.

Pikiran buruk mulai menghantui seketika itu juga.

Kinanti menangis tersedu-sedu merasa bersalah karena, sudah gagal menjaga janin tak bersalah tersebut.

Padahal hanya janin itu alasannya untuk tetap bertahan hidup.

Alasan untuk tetap berpijak di bumi yang kejam ini, berharap bisa bahagia hidup berdua saja.

Kinanti tak kuasa menahan kesedihannya.

Adam tersadar dari lamunannya, segera ia bangun dari sofa sebelumnya menjadi tempat duduk nya dan berjalan mendekati brankar tempat di mana Kinanti berbaring.

"Syukurlah kamu sudah sadar," Adam benar-benar merasa lega setelah melihat mata Kinanti terbuka.

Sejak operasi di lakukan
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo