Bab 83

Kinanti menikmati sarapan paginya dengan bahagia, rasanya puas melihat Adam tersiksa.

Kinanti bukan wanita jahat, tapi Adam mengajarkan dirinya melakukan ini. Mengubah dirinya menjadi wanita keras dan pembangkang, kapan akan bahagia bisa terus disiksa lahir batin.

Tidak.

Kali ini tak lagi sama, cinta tak mampu melumpuhkan ego. Begitu pun dengan luka, tertutup kabut kebencian, hanya seorang wanita lemah pejuang kebahagiaan.

Manusia dengan punya batas kesabaran, kali ini pun sama kesabaran itu sudah sampai pada batas, hingga kedepannya tak lagi ingin terperangkap akan cinta yang semu tak pernah di balas Adam padanya.

Padahal selama ini hanya menurut, tanpa menuntut.

Tak satu kali pun di pandang, di tatap dengan sepenuh hati lalu, bertanya akan perasaan wanita rapuh seperti dirinya.

"Kamu sarapan apa?"

Suara Adam membuat selera makanya rusak, seketika berdiri dan meninggalkan makannya yang belum habis.

Adam menatap punggung Kinanti yang semakin menjauh.

Adam mendesus sambil tertunduk le
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo