Bab 546

Pagi harinya Nada pun terbangun dengan wajah pucatnya, tersadar pakaiannya ternyata masih yang semalam.

Segera Nada pun menuruni ranjang untuk mengganti pakaiannya, meskipun langkah kakinya terasa berat seiring dengan kepalanya yang masih pusing.

Belum lagi kamar yang berantakan karena beling yang berserakan di mana-mana.

Semetara Tama entah di mana keberadaannya, hingga tanpa sengaja Nada pun menginjak serpihan guci.

"Ah," Nada pun terkejut merasa sakit pada kakinya.

Dan sedikit membungkuk untuk melepaskan serpihan benda tersebut.

Tampak cairan merah pun mengalir begitu saja dari sana.

Tama pun muncul dan melihatnya, segera Tama pun mendekati Nada dan mengangkat Nada, membawanya keluar dari kamar tanpa ada yang berbicara sama sekali.

Bahkan Nada sendiri tak ingin berbicara karena tidak ingin mengundang pertengkaran lagi, berharap semoga malam tadi adalah pertengkaran pertama dan terakhir kalinya.

Sungguh Nada sangat takut melihat Tama yang menjelma menjadi asing di matanya.

Setelah d
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo