Bab 519

Haaaaatchihhhhh....

Tama merasa semakin tidak nyaman saja, bahkan sampai bersin beberapa kali.

"Dasar jorok!" Kesal Fikri yang sedang menikmati makanannya.

"Fikri!" Kinanti pun menegur putranya, kemudian beralih melihat Tama, "sepertinya kamu kedinginan, mungkin karena seharian ini terus saja berada dalam kolam renang," Kinanti pun menatap iba pada Tama.

"Maaf Bunda," kata Tama sambil menggosok-gosok hidungnya.

"Tidak apa," Kinanti segera meminta Bik Sumi membuatkan secangkir teh hangat untuk Tama, hingga akhirnya secangkir teh pun tiba.

"Silahkan Tuan," Bik Sumi meletakkannya pada meja.

"Nada, berikan Tama obat. Ya, sekalian minumnya di sofa saja biar lebih santai, berikan selimut juga agar lebih hangat," kata Kinanti memberikan saran.

Karena dia tahu Tama merasa canggung bila ada Adam di dekatnya, wajar saja. Mengingat keduanya adalah calon mertua dan calon menantu.

"Siap Bunda," jawab Nada dengan penuh semangat.

"Jangan ke kamar!" Tambah Fikri.

Nada pun beralih melihat Fikri.

"Kena
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo