Bab 443

"Om, seharusnya Om tahu gimana rasanya jatuh cinta, Om pernah muda dong?" Tanya Nada.

Tama diam saja melihat bibir Nada yang komat kamit tidak jelas, dan malah mendadak membuatnya merasa gemas.

Entah apa yang dikatakan oleh wanita tersebut, yang jelas Tama hanya perduli pada bibir itu.

Bibir yang seakan menantang tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Pasti pernah 'kan?" Nada yang bertanya tapi dia juga yang menjawab pertanyaan tersebut.

Kemudian lanjut mengomel tanpa jeda sama sekali.

Sebab Nada sangat ingin membuang Tama dari muka bumi ini.

Atau paling tidak sampai mereka tidak akan pernah bertemu lagi, karena bertemu dengan Tama adalah kesialan yang hakiki.

"Kalau Om jadi Nada gimana? Sedih dong! Pantes saja Om jadi duda, kelakuan Om memang sangat menjengkelkan!"

"Lalu?" Tanya Tama dengan santainya, percayalah saat ini tidak perduli dengan apa yang diucapkan oleh Nada.

Tama memilih hanya fokus melihat bibir Nada yang sangat menggemaskan tersebut.

Mendadak ingin membuat bibir itu menjad
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo