Bab 450

Malam semakin larut, Tama merasa semakin tidak nyaman. Sebab, sampai saat ini juga belum dapat terlelap dalam mimpi indah.

Pikirannya hanya ada Nada dan Nada, hingga akhirnya Tama pun membuka ponsel.

Melihat aplikasi berwarna hijau dan mencari kontak Nada.

Tetapi sesaat kemudian Tama pun meletakkan ponselnya kembali pada meja.

Sebab tak ingin membuat bocah ingusan itu percaya diri karena dirinya yang menghubungi.

"Ada apa dengan ku? Kenapa mendadak aku rindu? Rindu?" Tama pun menyadari kata konyol yang di katakan oleh bibirnya sendiri.

Rindu? Mungkinkan Tama merindukan Nada, hingga lagi-lagi ucapan Mira yang memberikan sebuah peringatan terngiang-ngiang di benaknya.

"Ingat Tama, anak kecil pun suka dengan mainan. Karena terlalu suka, sampai suatu ketika mainan itu hilang, dia menangis. Begitu pun dengan kamu, mainan mu itu hati. Jika dia pergi kamu terluka lagi. Dan, perbedaannya, anak kecil menangis mengeluarkan suara keras, sedangkan kamu menangis tanpa suara!"

Kata-kata itu terus
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo