Bab 438

"Om, kamar mandinya di mana? Nada, kebelet pipis nih."

Tama pun menunjukan arah kamar mandi, dengan senyuman miringnya Nada pun berlari menuju kamar mandi.

Sesaat kemudian pintu pun terbuka, tampak Fikri dengan seorang asistennya yang masuk.

Wajah Fikri tampak begitu serius, sedangkan Tama malah tersenyum melihat kedatangan Fikri dengan wajah kesalnya.

"Ini ada yang salah," Fikri menunjukkan dokumen yang dimaksudkannya, membuat Tama langsung memeriksanya.

"Nanti asisten ku yang memperbaikinya, setelah itu aku minta langsung diantarkan pada mu," jawab Tama.

Fikri pun melihat ada banyak makanan di atas meja, sejenak mengedarkan pandangannya.

Tetapi tidak ada siapapun selain dari mereka.

"Aku harus pergi! Banyak pekerjaan, ingat dalam waktu 30 menit berkas ini harus sampai di tangan ku lagi!" Tegas Fikri.

Mengingat Tama sekarang sangat tidak tepat waktu.

Membuat Fikri harus tegas, karena mereka bisa kehilangan triliun rupiah. Tentunya Adam akan sangat kesal jika pekerjaannya tidak ada ya
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo