Bab 225

Setelah Mentari tertidur lelap Zidan pun berpamitan pulang, hatinya begitu bahagia mendengar panggilan Mentari.

"Daddy?" Zidan tersenyum sambil memasuki rumah kedua orang tuanya.

Baru saja satu langkah kakinya menginjak lantai sudah terdengar suara Mala menyebut namanya.

"Zidan."

"Ya Ma," Zidan berjalan menuju sofa, ikut duduk bersama Mala bersebelahan.

"Tadi Adam ke sini, mencari kamu. Kamu nggak ke rumah sakit?"

"Nggak Ma, Zidan libur," Zidan pun melihat ponselnya, ada banyak panggilan dari Adam yang tidak terjawab.

Zidan memang membunyikan nada dering ponsel agar tidak menggangu Mentari saat tadi.

Sampai ternyata Adam pun menghubungi tidak terjawab.

"Dia bilang sesuatu ke Mama?"

"Enggak, dia cuma nanya kamu itu saja."

"Em," Zidan pun mengangguk mengerti.

"Zidan tunggu," Mala menarik tangan Zidan untuk kembali duduk di sampingnya.

Dengan perlahan Zidan pun kembali duduk pada tempatnya.

"Gimana Mentari?"

"Dia sudah lebih baik Ma."

Mala mengangguk, "Apa kamu tidak ingin membawa Menta
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo