Bab 116

Adam hanya diam menatap Zidan, ingin mengambil Fikri pun yang ada hanya membuat dirinya malu.

Sebab, Fikri masih belum terbiasa dengan dirinya, baiklah. Mulai hari ini Adam akan merebut kembali anaknya, bukankah lebih berhak dari pada Zidan ataupun yang lainnya.

Tetapi, mengapa malah kini dirinya begitu asing bagi anaknya sendiri.

Karma memang di bayar nyata, Adam hanya bisa berdoa semoga tidak selamanya Fikri menganggap dirinya orang asing.

"Kinan, boleh Mas bicara?" Tanya Adam menatap wajah Kinanti penuh harap.

Mas?

Kinanti ingin sekali mengambil air panas dan menyiramkan tepat di bibir Adam.

Bibir sialan itu yang dulu selalu memaki dirinya, menjatuhkan talak, bahkan memberikan peringatan untuk tidak jatuh hati pada seorang Adam.

Hari ini Adam datang dengan senyum manisnya seakan ingin lebih dekat, maaf. Kinanti tidak akan mudah luluh.

Sudah pernah berjuang, di sia-siakan. Setelah di lepas jangan lagi mengharapkan kembali!.

Kinanti tidak akan sudi jatuh untuk kedua kalinya dalam lu
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo