Bab 399. Gagal Itu Biasa
“Yah, Papi.” Amelia mendongakkan kepala, kemudian menelungkup di meja dengan tumpuan kedua tangan. Kemudian dia menegakkan duduk, setelah menoleh ke arah Mas Suma sedang yang menunjukkan kekecewaan. Sedangkan Wisnu, segera turun mengajak Pak Maman untuk mencari gas portable.“Maaf, ya, Kak Amel. Papi gagal.” Kedua bahunya turun dan punggung tidak setegak tadi. Amelia menghampiri Mas Suma.“Harusnya Papi lebih teliti dan cek semuanya lengkap atau tidak. Bukannya bikin kejutan, justru seperti ini. Mengecewakan,” ucapnya lagi sambil menepuk kursi di sebelahnya, supaya Amelia duduk di sana.“Amelia tetap senang kok, Pi. Yang penting itu kita mengusahakan yang terbaik. Kalau ada yang kelewatan, itu namanya khilaf,” serunya kemudian menoleh ke arahku. “Iya kan, Ma?”Tiga kaleng minuman soda yang dibawa Wisnu tadi, aku bagikan kepada mereka. Kemudian bergabung sambil menunggu Wisnu.“Kalau gagal, namanya ya tetap gagal, Kak. Anakku ini kan tidak jadi langsung makan,” ucap Mas Suma sambil m
Leer más