Bab 521.  Ngambek
“Kevin! Selalu begitu. Apa-apa telat.” Amelia melipat tangannya di depan dada, bibirnya cemberut dengan melepar tatapan kesal kepada pemuda itu.

“Selamat datang, Tante Rani, Om Kusuma,” ucapnya sambil mengulurkan tangannya ke kami. Dia berbincang menanyakan kabar kepada Mas Suma. Aku tersenyum setelah mendapati Amelia yang semakin cemberut.

Sambil menyenggol lengannya, aku berbisik. “Tadi ditunggu. Sekarang datang, malah dicemberutin.”

“Kesal, Ma.”

“Sudah. Ini kan liburan. Jangan merugi dengan cemberut yang mengurangi rasa senang. Mama ajak Papa sekarang. Kalau dibiarkan, ngobrolnya tidak selesai,” ucapku kemudian menghadapkan dia kepadaku. “Ayo. Anak Mama tidak boleh cemberut. Senyum.”

Dia menarik kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan. Senyuman yang memaksa.

“Mas Suma. Aku kita berangkat sekarang. Denish dan Anind sudah berangkat duluan.” Aku menepuk lengan suamiku, memaksa dia untuk menyudahi obrolannya.

“Loh, terus Amelia?” Mas Suma menunjuk Amelia yang bersiap dengan ta
Astika Buana

jadi pengen

| 1
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo