Bab 520.  Jangan Izinkan
Hampir semua orang ingin berlibur di Bali. Tidak hanya orang kita, orang manca negara pun menaruh Bali sebagai pilihan tujuan berpergian. Aku menatap ke sekeliling, menikmati wajah-wajah ceria yang bersiap melepas penat. Berbanding terbalik dengan yang aku rasakan, aku justru membutuhkan keberanian lebih untuk menapak lagi di sana.

Kaki ini melangkah memasuki pesawat. Seperti dulu, saat pertama aku menjadikan Bali sebagai tujuan. Dulu aku dan Mas Bram sama-sama masih muda dan miskin pengalaman. Hanya berbekal nekadlah, kami bisa menghadapi masalah dunia.

Itu dulu.

Bedanya, sekarang aku bersama Mas Suma, lelaki terakhirku. Di belakang, mengekori Amelia dan kedua pengasuh bersama balitaku. Mereka bukti kalau aku sekarang baik-baik saja, bahkan lebih berbahagia.

“Ran …?”

“Saya duduk sama anak-anak. Denish dan Anind merengek.”

“Trus aku?”

“Mas Suma duduk bersama Amelia,” ucapku sambil mengarahkan pandangan ke bangku berjajar dua.

“Kita berpisah?”

Aku tertawa. “Mas Suma. Ini lo k
Astika Buana

Hai apa kabar? . Semoga sehat dan bahagia selalu. Ikuti cerbung baru berjudul: Bukan Wanita Idaman Suamiku.

| 1
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo