Bab 497. Pesan Minta Maaf
[Aku minta maaf. Berjuta kali kalimat ini aku lantunkan, mungkin tidak membasuh bersih kesalahanku. Aku mengerti, kalau kata maaf darimu tidak mudah ditautkan.]

[Sekarang, aku akan menerima semua yang terjadi sebagai hukuman karena kesalahan besarku kepada kamu sekeluarga. Terlebih kepada Wisnu.]

[Aku tahu apa yang aku lakukan dulu sangat menyakitimu. Walaupun aku tidak berniat, tapi sikap egoisku untuk mendapatkan kebahagiaan ternyata keliru.]

[Sekali lagi, aku minta maaf]

Aku mengernyit. Siapa ini? Pesan dari nomor yang tidak tercatat di ponselku. Dia menyebut nama Wisnu, apa ini berarti dari Mas Bram? Kenapa dia harus meminta maaf? Bukankah urusan kami sudah selesai? Bagiku, itu kisah yang sudah tamat. Aku saja sudah enggan membicarakan masa-masa kelam dulu. Untuk apa?

Aku sudah bahagia dengan keluargaku yang sekarang. Tidak ada gunanya membahas yang sudah lalu. Kalaupun itu wujud kesadaran tentang kekelirun, itu sudah terlambat untuk disampaikan.

Satu sudut bibirku tertarik
Astika Buana

Memang ada alat penghapus kenangan? . Kalau ada, pasti laris.

| Me gusta
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo