Bab 501. Sejuta Persen

Sempat tangan ini mengepal erat. Gigi gerahamku menggeletuk menahan amarah. Kecurigaanku semakin bersarang. Pikiranku bergulir dan mengarah kepada satu nama, Kusuma Adijaya.

Bisa jadi kekuasaan yang ada ditangannya, dan rasa ingin balas dendam membulatkan niat untuk menghancurkan aku. Mungkin saja dia tidak menerima melihatku baik-baik saja, bahkan semakin terlihat bahagia. Aku yang orang khalayak memberi label seorang penghianat, bisa menjalani hidup dengan bahagia. Tanpa ada rasa sakit atau hukuman yang sering mereka kumandangkan.

“Proses penunjukkan perusahaan vendor tetap dilakukan seperti biasanya, tingkat nasional dan terbuka. Perusahaan Pak Bram gagal menyelesaikan sesuai perjanjian, jadi perusahaan penerus jatuh pada perusahaan kandidat kedua,” ucap karyawan kantor di ibu kota.

Niat ini untuk mengkonfrontasi dengan segala asumsi yang bersifat subyektif, akhirnya luruh seketika. Langkah ini mundur teratur dan terpaksa menyerah. Otak warasku mampu mengambil alih emosi yang ti
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo