Bab 40. Dukungan Ibu

Bab 40. Dukungan Ibu

"Asyik! Kita jalan-jalan!" teriak Amelia kegirangan setelah mendengar rencana kami untuk ke kampungku.

"Kak Wisnu, ajak ke sawah, ya! Amel mau meliat orang bajak sawah!" pintanya dengan nada manja ke Wisnu.

"Nanti ke tempat peternakan ayamnya Eyang, Eyang siapa, Kak?" tanyanya lagi.

"Eyang Uti Sastro!" jawab Wisnu.

Sastro adalah nama Bapak, beliau sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Beliau dahulu adalah Lurah di desa kami. Praktis, semua orang di sana mengenal dan menghormatinya.

Di rumah tinggal Ibu yang ditemani sepupu.

Beliau ditemani banyak saudara. Hampir seluruh kampung, masih ada hubungan kerabat dengan kami, sampai-sampai Wisnu menyebutnya 'kampung sejuta eyang', karena semua orang tua dipanggilnya eyang.

Ada-ada saja!

Ibu menyambut dengan senang ketika tadi malam menelponnya. Aku memberitahu bahwa kami besuk akan datang dan apa keperluannya.

Setelah subuh, kami berangkat. Tuan Kusuma, Amelia, Wisnu dan aku. Sepanjang jalan Amelia dan Wisnu tidak
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo