Bab 299.  Alasan
Diabaikan memang tidak menyenangkan. Rasanya seperti terlihat dekat, tetapi ketika digapai hanya mendapati ruangan kosong. Berdekatan, tetapi tidak bersama.

Kesal!

Seperti pagi ini.

Jarum jam masih menunjukkan angka sembilan, sudah tidak aku dapati Maharani. Saat aku hubungi melalui ponsel, justru pesan yang menjadi balasannya.

[Mas Suma. Nanti aku telpon balik. Ini baru mulai meeting. See U]

Seakan mulut ini sudah akan berucap, bahkan kata-kata sudah diujung bibir. Namun, langsung terhenti karena kata stop.

“Iya betul. Bu Rani menjadwalkan setiap pagi meeting untuk membicarakan target di setiap harinya.”

“Setiap pagi seperti itu?” tanyaku kepada Desi sekretaris.

“Iya betul. Nanti sebelum pulang, kami berkumpul lagi untuk membicarakan pencapaian,” jelasnya kembali saat aku hubungi untuk menuntaskan penasaranku.

Aku menghela napas. Dalam hitungan hari, Maharani istriku sudah bertindak jauh di perusahaan. Bahkan dia menggunakan cara kepemimpinannya sendiri. Sebenarnya aku bangg
Astika Buana

Terima kasih masih membaca cerita ini. Semoga menjadi teman di keseharian yang membahagiakan.

| Me gusta
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo