Bab 282.  Kekuatan

Nyaris aku menyerah. Bagaimana tidak, jari-jari itu menyentuh dengan gerakan menggoda. Tidak hanya berhenti di sela kancing, gerakannya mulai terasa gemas dan membuat perutku mual. Tangan ini hanya bisa mengepal erat, manahan kesal dengan perlakuan menjijikkan ini.

Aku tersentak saat kemeja direnggut paksa. Udara dingin seketika menyelusup seiring dengan terhamburnya kancing-kancing yang terlepas. Ini pertahananku yang terakhir, kugerakkan tubuh ini kesegala arah, menghindar dari rabaan kurang ajar yang semakin liar.

“Auw!”

Terdengar suara yang berbeda, bersamaan dengan jatuhnya diriku yang masih terikat dengan kursi. Ujung kakiku merasakan, tadi sempat mendorong tubuh pemilik tangan sialan itu.

Kumpulan debu menyergap penciuman ini, bersamaan lenganku yang nyeri dengan sangat. Sendi ini seakan terlepas dari tempatnya. Ingin berteriak mengaduh, tapi mulut ini terekat rapat. Kurapatkan gigi untuk menahan sakit yang tak terkira. Ini benar sakit yang tidak pernah aku alami.

Akankah in
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo