Bab 284. Pesakitan

POV Kusuma

Entah berapa lama aku tidak sadarkan diri. Mata ini aku kerjapkan untuk mengumpulkan kesadaran. Aku terbaring di ranjang sempit. Sudah tidak ada lagi penutup mata dan merekat mulut. Tangan dan kaki pun terbebas dari ikatan. Kugerakkan lengan, rasa nyeri sudah berkurang.

Dalam cahaya temaram, mata ini mengedarkan pandangan. Ruangan sempit dengan jendela tinggi berjeruji. Tidak ada perabotan lain selain ranjang yang aku duduki ini.

‘Dimana aku sekarang?’ Aku melonjakkan kaki dan yang kudapati hanya kegelapan.

Aku dudukkan diri di tepi ranjang, meremas rambut dan mengusap kasar wajah. Siapa tahu ini hanya mimpi dan akan luruh? Lagi-lagi, yang kudapati tidak berubah. Ini kenyataan yang harus aku hadapi.

Seorang Kusuma disekap di ruangan sempit tanpa perabotan, bahkan tanpa makanan. Aku harus cari akal. Jangan sampai aku seperti tikus yang masuk perangkap dan mati karena kelaparan.

Ada dua pintu, pasti itu jalan keluar.

Daun pintu terbuka, dan yang aku dapati justru kamar mandi
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo