Bab 19. Cooling Down

Aku berusaha tidak mengingat kejadian kemarin. Begitu juga Wisnu, dia tidak pernah membahasnya atau sekadar bertanya. Dia bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Dia lebih konsen dengan latihan bersama Amelia di lantai atas. Katannya, tinggal hari besuk acara di sekolah.

Begitu juga Tuan Kusuma. Tidak pernah dia tanya apa dan kenapa yang terjadi kemarin. Dia hanya bertanya, "Ketika mengantar berkas ke kantor, apakah bertemu dengan orang yang kau kenal?"

"Bertemu Desi saja. Tidak ada yang lain," jawabku seolah aku tidak tahu yang dia maksud. Aku yakin dia tahu, aku lari dari Mas Bram. Dan, aku yakin dia curiga Mas Bram adalah mantan suamiku, papanya Wisnu.

Setelah itu dia tidak membahasnya kembali. Hanya sempat dia marah, ketika tahu kami naik motor ke sana. Kawatir ada apa-apa di jalan, alasannya. Setelah aku jelaskan, barulah dia mengerti, dengan catatan, jangan diulangi lagi.

Huuuft ....

Pupus sudah, harapan jalan naik motor bersama Wisnu. Padahal, tujuan membawa motor ke sini
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo