Bab 435

"Kenapa wajah suami ku ini masam sekali?" Mentari meletakan secangkir kopi di atas meja, kemudian duduk di samping suaminya.

Pulang ke rumah bukannya Fikri tersenyum karena bertemu dengan dirinya malah terlihat begitu murung.

Tetapi Mentari terus berusaha untuk menghibur suaminya tersebut.

"Aku tidak mengerti mengapa Tama bisa seperti itu."

"Maksudnya?"

"Dia kembali mendapat mangsa baru, entah sampai kapan dia akan begitu," Fikri pun menyeruput kopi buatan istrinya.

Memilih untuk menikmati kopi tersebut dari pada memikirkan seorang Tama.

Bruk!

Mendadak Fikri dan Mentari mendengar suara benturan keras.

"Fikri?" Mentari pun menatap pintu depan penuh tanya.

"Apa itu?" Fikri pun bergegas bangkit dari duduknya, memeriksa keadaan di luar sana.

Tetapi saat Fikri membuka pintu tidak terlihat apa-apa.

Tampak kosong dan membuat Mentari merinding seketika.

"Siapa?"

"Nggak ada siapapun," Fikri pun kembali menutup pintu.

Meskipun masih kebingungan akan benturan keras yang barusan terdengar.

"Fikri
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo