Bab 178

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu terdengar membuat Kinanti segera turun dari pangkuan Adam.

Tak lama berselang pintu terbuka, terlihat Sarah di sana.

"Kinan, ayo sarapan dulu. Kamu nggak boleh telat makan."

"Iya Ma."

"Atau kamu mau sarapan di kamar aja?"

"Nggak usah Ma, kita sarapan bareng aja."

"Ya sudah, Mama tunggu di meja makan."

Setelah Sarah pergi Kinanti pun beralih menatap Adam.

Suaminya itu terlihat santai duduk di tempatnya, bahkan malah kembali menarik istrinya untuk duduk di pangkuannya.

"Mas, yuk."

"Kemana?" Tanya Adam santai.

"Sarapan, Mama pasti udah masak buat kita. Nggak enak 'kan, kalau harus dianterin sarapan ke kamar juga."

Lihatlah bertapa perhatiannya ibu mertuanya itu, apa mungkin ada ibu mertua seperti itu di luar sana?

Ada.

Tapi satu di dalam seribu mertua di dunia ini.

Kebanyakan tentunya tak ingin melihat menantunya bahagia, merasa menantu dan merasa hanyalah beban bagi anak laki-lakinya.

Tapi tidak bagi mertuanya, baginya menantu sama saja dengan anak yang
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo