"Fikri, aku tidak melakukan apapun dengan Tama. Dia hanya menolong ku, aku barusan diserempet motor. Kaki ku sakit, itu saja," jelas Mentari dengan secepat mungkin agar Fikri mendengarkan.Fikri tertawa mendengar penjelasan Mentari, menurutnya alasan itu terlalu pasaran untuk dijadikan sebagai pembela dirinya."Ow, apa aku percaya?" Fikri pun mendekatkan wajahnya, "tidak!" Imbuh Fikri lagi."Fikri, aku berani bersumpah.""Waw, benarkah?" Ejek Fikri.Hatinya begitu sakit saat melihat Mentari dipelukan Tama bahkan berada di hotel.Pikirannya terkuras habis untuk masalah ini, cintanya yang dikhianati terasa begitu sakit.Di saat semua sudah terselesaikan malah dibalas dengan pengkhianatan."Fikri, tolong dengarkan aku," suara Mentari begitu lembut, berharap Fikri bisa mendengarkan."Kita buktikan saja," Fikri mengangkat sebelah alis matanya dan menindih tubuh Mentari."Fikri, jangan!" Mentari menggeleng dengan wajah panik, dirinya takut jika malah Fikri merenggut kesuciannya detik ini ju
Leer más