"Selamat pagi sayang," Serena membangunkan putrinya yang masih saja berada di bawah selimut."Umi! Apaan sih! Masih ngantuk!" Diva pun menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya, sebab gorden yang di buka membuatnya terkena cahaya matahari.Mendadak dirinya menjadi vampir yang takut pada cahaya mata hari."Bangun, katanya hari ini mau ke kampus," ujar Serena mengingatkan putrinya."Iya, sih," Diva pun mengingat dirinya harus bertemu dosen pembimbing, tidak lain adalah Kenan."Ya sudah, ayo bangun!""Mi, bisa nggak satu kilometer lagi aja. Sekali belokan, sekali tanjakan," tawar Diva yang masih belum ingin keluar dari selimut hangatnya."Dasar, anak ini. Ada-ada saja, cepat bangun!" Serena menarik selimut putrinya, agar segera bangun."Mi!""Kamu sudah mau menikah, kebiasaan buruk ini sudah waktunya di rubah!""Huuueekkk!" Diva pun ingin muntah mendengarnya.Sebab, menikah dengan Fikri bukanlah impian.Tetapi Serena malah berpikir lain, "Kami nggak hamil kan?" Serena ingin sekali mem
Leer más