Bab 367
Sudah untuk yang kedua kalinya ungkapan cinta yang diutarakan oleh Fikri, kini Mentari merasa ucapan tersebut tidak main-main.

Mentari berdiri di depan cermin, tiba-tiba saja muncul wajah Fikri yang tersenyum padanya.

Mentari pun menggosok matanya, sesaat kemudian bayangan wajah Fikri pun menghilang.

"Apa aku sudah gila?"

Mentari tidak habis pikir kenapa mendadak tidak bisa berjauhan dengan Fikri, belum lagi saat dirinya tanpa sengaja memeluk Fikri yang begitu menghangatkan.

"Apa aku sedang jatuh cinta? Jantungku?" Mentari terus saja memegang dadanya yang berdebar.

Sesaat kemudian meraih ponselnya, kemudian berbaring di atas ranjang.

[Sekali lagi, terima kasih,] Mentari.

Pesan dikirimkan oleh Mentari, dirinya sendiri kini bingung mungkinkah mencintai Fikri.

Mentari pun merasa tidak enak hati sempat menuduh Fikri yang membayar preman, padahal jika saja tanpa Fikri mungkin kini dirinya sudah dinodai.

[Aku tidak menerima terima kasih jika hanya dengan ucapan,] Fikri.

[Lalu? Jangan aneh-
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo