Bab 371

"Aku mencintaimu," bisik Fikri.

Mentari pun tersenyum saat mendengar bisikan yang begitu menghangatkan hati.

Bukan hanya hati yang hangat, tetapi juga bulu-bulu seakan ikut berdiri merasakan hembusan napas hangat yang terasa pada telinganya.

Tangan Fikri pun mengangkat dagu Mentari, menatap dengan keindahan yang begitu luar biasa.

Dalam hati memuji, bertapa indahnya ciptaan Semesta di hadapannya.

Mentari.

Bukan hanya penyejuk hati, tapi juga penghangat jiwa saat lelahnya menghadapi dunia.

"Kenapa?" Fikri bertanya saat melihat wajah wanita pujaan hatinya menunduk, seakan ingin menutupi keindahan yang ingin dipandanginya.

Lagi-lagi Mentari hanya tersenyum dengan menggigit bibir bawahnya, seakan menahan bertapa sesak di dada yang bersemayam cinta.

Tak kuasa hanya memandang saja, Fikri pun mencoba lebih jauh.

Merasakan hangatnya bibir merah merekah milik Mentari.

Mentari tak menolak sama sekali, sampai akhirnya Fikri benar-benar menyentuh bibir tersebut.

Sesaat kemudian Fikri pun melahap,
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo