Bab 93. Kejutan Satu Jam Lagi

"Sudah malam, Ran. Tidur, yuk," ucapnya menghentikan aktifitasku.

Aku mengecek email yang setiap harinya dikirim oleh Aitu. Laporan gallery yang hari demi hari mulai kewalahan mendapatkan order.

Produksi kami lempar ke pabrik di Klaten dan di Jogja. Sempat keteteran, karena terbentur dengan jadwal yang sering tidak tepat.

"Iya Mas Suma, aku hanya membaca laporan sebentar. Buat meeting besuk dengan Aitu," ucapku sambil menutup laptop dan merapikannya di meja.

Baby Danis dan Baby Anin tidur di kamar masing-masing bersama mbak perawatnya. Untuk Anin, tetap minum ASI dan sesekali diberikan dot berisi ASI perahanku. Seperti, malam ini.

"Sini, Ran. Aku ingin peluk!" ucapnya memelukku dari belakang. Berdua kami menatap cermin lebar di depan kami.

"Mas Suma, aku gendutan, ya. Perutku juga menggelambir. Kamu tidak jijik, lihat penampilanku seperti ini?"

Tidak ada jawaban, malah terganti dengan dengusan hangat menyapu leherku.

"Kamu tahu tidak, wanita kelihatan tambah cantik ketika habis mela
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo