Bab 85. Pecah Telur

Baru pertama ini, seorang Kusuma-Bos Besar membuka pintu gerbang. Biasanya satpam yang melakukannya.

Aku menatapnya dari teras galeri. Pintu terbuka dengan sendirinya setelah dia membuka kunci. Kok bisa?

Pintu terbuka pelan, menunjukkan beberapa orang berjajar di balik pintu gerbang. Ada Aitu dan karyawan yang lain di sana. Aitu, pegawai kepercayaan Mas Suma yang ditunjuk membantuku.

Mungkin mereka sudah datang sedari tadi, buktinya Mas Suma membuka kunci dan mereka langsung membukanya dari luar.

Ternyata tidak hanya aku yang rajin di hari pertama. Untunglah, Mas Suma pasang alarm, kalau tidak, bisa kering mereka di luar pagar. Aku tersenyum mengingat kekonyolan kami tadi.

"Selamat pagi Bu Rani!" ucap mereka bergantian mengangguk ke arahku.

Mereka langsung menuju pos masing-masing. Tukang kebun, menyapu halaman dan merapikan daun yang terlihat tua. Bagian Cafe, asyik mempersiapkan bahan-bahan makanan dan minuman. Aitu mondar-mandir mengecek galeri dan berakhir di kantor merapikan ad
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo