Bab 83. Usai Untuk Memulai

"Mas Bram, hiduplah dengan bahagia. Kisah kita adalah bagian yang terindah yang kita miliki. Dan sekarang sudah usai, Mas. Lepaskan bayang-bayang salahmu. Kami sudah memaafkanmu. Bahagialah bersama Wulan dan anak-anak," ucapku mencoba memberi pengertiaan.

Perkataanku bukan menenangkan, malah membuat Mas Bram semakin menangis. Luruh dari duduknya, kedua lututnya jatuh di lantai. Dia terduduk dan menangis tergugu di depan kami.

"Mas Bram!" teriakku.

Wisnu langsung berdiri dan lari mendekat ke papanya. Dia langsung duduk memeluk Mas Bram. Anak dan bapak menangis bersama.

Dadaku sesak seketika. Hati ini terulang sakitnya. Perpisahan keluarga selalu meninggalkan luka. Tidak hanya kami orang tua, anakpun akan tertoreh hatinya.

Air mataku meluncur tak tertahankan. Aku seperti tertarik ke dunia lain yang hanya ada kami bertiga saja. Dan, kami tergugu bersama di sana.

"Aku minta maaf! Aku salah! Maafkan aku, Rani, Wisnu!" ucapnya memeluk erat Wisnu.

"Anakku, setiap malam aku selalu memikirkanm
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo