Bab 437. Skor Seseorang
Melihat Mama bahagia dengan Papi Kusuma, hati ini merasa lega. Kebahagiaan Mama yang sempat terenggut, seakan tidak berbekas.

Senyuman, candaan, bahkan kekesalan yang ditunjukkan Mama kepada Papi Suma, menunjukkan betapa indahnya hubungan mereka.

Mereka selalu menunjukkan kemesraan yang sebenarnya. Setelah kejadian yang membuat pipi Mama memerah, entah kemana Papi menarik Mama. Sekarang tertinggal aku dan Amelia meneruskan makan sambil ngobrol.

"Kak Wisnu."

"Apa?"

Aku menoleh dan mendapati dia mengarahkan ponsel ke arahku.

"Amel mau bikin status. Pamer kalau punya kakak," ucapnya, kemudian sibuk berkutat dengan ponsel.

Senyumku mengembang melihat Amelia. Dia begitu membanggakan aku. Kadang aku heran, kenapa dia suka punya kakak secerewet aku ini?

Adik tiriku ini sering merajuk dan mengesalkan, walaupun akan menurut saat aku mulai melotot dan menghujani omelan.

"Kalau Kak Wisnu sih enak, ya."

"Enak apanya?" tanyaku sambil menunjuk pisang goreng yang aku pegang. Sama d
Astika Buana

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa. Sehat selalu dan mendapatkan kenikmatannya. 😍

| Me gusta
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo