Bab 343.  Batal
Dituduh itu perlakukan yang paling membuatku kesal setengah mati. Apalagi itu sesuatu yang tidak benar dan dilontarkan oleh orang yang mengecewakan seperti Mas Bram, Papanya Wisnu.

“Kenapa Wisnu tidak berangkat-berangkat ke Bali? Kamu mau masa depannya terhambat?” ucapnya setelah mengucap salam.

Seperti serangan teror yang datang mendadak, panas hati ini langsung terpatik kekesalan. Dalam kondisi lelah dan mengantuk, justru disuguhi ucapan yang tidak mengenakkan.

“Maksudnya apa, ya, Mas?”

“Bisa tidak kamu mengutamakan Wisnu dibandingkan keluarga barumu itu. Kapan hari aku mengajak Wisnu berangkat, alasannya Pak Kusuma sakit. Sekarang alasan lagi, mertua kamu sakit. Memang apa hubungannya dengan Wisnu? Dia sebenarnya di rumahmu itu jadi apaan, sih. Jadi pesuruh?”

Aku menghela napas. Meraih kewarasan yang hampir menguap. Aku bisa saja melontarkan kata-kata lebih keji dibandingkan yang dia bisa. Rasa kantuk menghilang seketika. Ucapannya membuatku kesal. Ingin rasanya membanting pon
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo