Bab 262. Lelah

Lelaki yang menjadi tumpuanku justru beringsut menjauh, berujung tangan ini menemui ruang kosong. Mataku yang sudah terpejam karena menahan kepala yang berputar, hanya pasrah saat tubuh ini terhunyun.

“Kenapa?”

Tangan besar menangkap kedua lengan ini. Dan, saat kubuka mata wajah menyiratkan kecemasan terpampang di sana. Segera aku menegakkan diri sambil menekan pelipis yang berdenyut.

“Tidak apa-apa, Pak Tiok. Mungkin karena lelah dan masih mengantuk. Saya ke toilet dulu,” ucapku kemudian bergegas meninggalkan mereka.

*

Di depan cermin aku memindai wajah yang terlihat pucat. Apa tekanan darahku rendah lagi? Aku selalu minum vitamin dan makan pun tidak pernah terlambat. Atau, sekarang waktunya aku datang bulan? Tetapi perutku tidak sakit seperti biasanya, dan jadwalnya masih satu minggu lagi.

Untuk memastikan aku ke toilet.

Hmm… benar.

Mungkin karena stres, jawal bulananku datang lebih awal.

Ada flex berwarna kecoklatan. Warna yang terlihat tidak seperti biasanya, tapi mungkin saja ini
Continue lendo este livro gratuitamente
Digitalize o código para baixar o App

Capítulos relacionados

Último capítulo

Explore e leia boas novelas gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de boas novelas no aplicativo BueNovela. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no aplicativo
Digitalize o código para ler no App