Bab 154. Mau Kopi?

“Rani!”

Teriakan yang membuatku menghentian langkah dan mendongak ke atas. Sosok yang selama ini mendukungku, tanpa berharap balasan. Dia, Pak Tiok yang sedang berdiri di balkon dengan secepat kilat turun menghampiriku yang baru saja turun dari mobil. Sempat terhenyak dengan penampilannya yang selalu memesona.

Usianya memang tidak muda lagi. Namun, tubuhnya yang terjaga tidak menggembung, membuat dia tetap memesona. Apalagi ditunjang penampilannya yang nyentrik, baju panjang dengan lengan digulung dan celana jeans. Rambut panjang sebahu dibiarkan terurai dan bergerak bebas membingkai wajahnya yang terlihat bersemangat menyambutku.

Mungkin karena semangatnya, dia lupa menyematkan kata ‘bu’ saat memanggilku. Satu dari beberapa persyaratan dari Mas Suma saat memberi izin kerjasama ini. Walaupun kami dulu berteman, tetapi untuk menjaga jarak, kami harus bersikap formal. Termasuk dalam hal panggilan.

“Kalau Bu Rani bilang akan datang, pasti aku jemput,” ucapnya seraya mengulurkan tangan u
Sigue leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la APP

Capítulos relacionados

Último capítulo

Explora y lee buenas novelas sin costo
Miles de novelas gratis en BueNovela. ¡Descarga y lee en cualquier momento!
Lee libros gratis en la app
Escanea el código para leer en la APP