Bab 175

Hembusan angin terasa begitu dingin, di sela waktu bekerja, pikiran pun kembali menerawang hingga menembus kegelapan.

Malam dengan hujan rintik-rintik membuat suasana menjadi lebih dingin, di tambah lagi sekeliling yang terasa hening.

Bersandar pada kursi dengan kaki yang di letakkan di atas meja, sebelah tangan menopang kepalanya bertanya-tanya apakah janin itu masih ada.

Renata pun entah ke mana, sudah dua hari mencoba mencari tahu tetapi, sampai saat ini pun belum menemukan titik terang.

Ingin bertanya pada Mala pun rasanya terlalu berat, yang akan di dapat nantinya bukan jawaban melainkan cacian.

Sulit di mengerti oleh akal sehat.

"Dokter, sudah tengah malam. Saya tidak berani pulang malam-malam begini, bisakah saya menumpang dengan anda. Kebetulan arah tempat tinggal saya satu arah dengan rumah anda."

Zidan mengangkat kepalanya dan menatap pintu yang terbuka, ada seorang wanita yang berdiri di sana.

Suara wanita tersebut mampu membuatnya tersadar dari lamunan.

Tapi itu Renata, mu
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo