Bab 12

Kemudian mereka berdua saling tertawa riang. Tidak lama kemudian, ibu mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Baju daster yang ia gunakan lebih memudahkan untuk merogohnya.

"Iya, gila dua tahun aku ngibulin menantu sendiri, abisnya punya menantu dari keluarga orang kaya raya, tapi pelitnya naudzubillah," sindir ibu membuatku semakin sesak. Astaga, yang kaya raya kan orang tuanya Mayang, aku pun malu jika harus meminta-minta pada orang tuanya.

Kemudian, wanita yang melahirkanku  itu memberikan ponselnya pada Rika. Setelah itu ia tunjuk ke arah layar.

"Apa ini? Wih, saldo rekening Bu Diah banyak banget," ledek Rika. Wanita yang kupikir adalah teman dari Mayang, ternyata ia teman karib ibuku. 

"Saldoku ini, hasil morotin anak dan menantu," celetuknya sambil terkekeh. Mereka berdua tertawa dengan bahagianya. Padahal, ada anak menantu yang terluka.

"Kalau gitu, jatahku ditambah ya, masa cuma dapat segini? Berapa ini jumlahnya?" sindir Rika sa

Sigue leyendo en Buenovela
Escanea el código para descargar la APP

Capítulos relacionados

Último capítulo

Escanea el código para leer en la APP