Bab 72. Semua Laki-Laki Sama

"Hari ini, aku ke Gallery ya, Mas. Aitu, menjemputku," kataku sambil merapikan dasi Mas Suma.

"Baiklah. Hari ini, aku ada meeting sampai siang saja. Kamu nyusul ke kantor, kita pulang bersama," ucapnya dengan menengadahkan kepala memberi ruang untukku untuk membenarkan ikatan dasinya.

"Meetingnya sama Pak Wahono Bandung, ngomongin perluasan produksi tekstil. Aku ingin tekankan yang pernah kamu katakan dulu. Sekalian susun strategi pengembangan," tambahnya.

Suamiku dengan kemeja birunya terlihat berpenampilan rapi. Apalagi nanti dipasangkan dengan jas warna hitam.

Selalu begitu ketika meeting ataupun bertemu tamu, karena itu wujud dari penghargaan terhadap yang datang dan keseriusan kita untuk bekerja.

"Hari ini, Mas Suma kelihatan rapi. Apa karena meeting dengan Pak Wahono atau karena mau bertemu Catherine? Kok dandannya lebih keren, ya?" tanyaku sambil memicingkan mata.

Catherine, anak Pak Wahono yang juga bekerja di perusahaan itu. Dia pernah terang-terangan suka dengan Mas Suma, te
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo