Bab 595. Sebal

“Ran ….”

“Iya?” Tanpa menoleh, aku melihat Mas Suma dari bayangan cermin.

Kami bersama berada di dalam kamar. Tadi setelah mandi, Denish malah mengantuk dan tertidur pulas. Mempunyai waktu senggang, rencananya aku gunakan untuk memakai masker wajah.

“Aku masih kepikiran dengan berita di televisi tadi,” ucapnya sambil bersendekap dan bersandar di sandaran ranjang.

Saat aku membersihkan wajah, suamiku itu rebahan di ranjang tanpa berkata-kata. Sesekali melihat ponsel sambil bergumam entah itu apa.

Sekarang, tertinggal menggunakan masker lembaran. Namun, benda yang sudah aku pegang ini, aku letakkan kembali.

“Mas Suma. Jangan diingat-ingat. Aku tidak tega melihat anak-anaknya yang memeluk erat ibunya yang sudah meninggal. Membayangkan mereka mencoba membangunkan saat mereka lapar, atau ingin ke kamar mandi,” sahutku sambil menghela napas.

“Aku kawatir melakukan itu kepadamu.”

Aku melirik ke arahnya. Dia tetap seperti semula, bersendekap dengan posisi seperti memikirkan sesuatu.

“Tidak l
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo