Bab 603. Jemputan

Aku tidak mengira kedatanganku disambut sedemikian rupa. Mungkin orang tidak tahu, mengira iring-iringan ini menyambut kedatangan orang penting.

Keluar dari pintu kedatangan, bukan hanya wajah Pak Maman yang aku dapati seperti biasanya.

Semua ada di sini. Papi Kusuma, Mama, Amelia, kedua adikku-Anind dan Denish tentu saja bersama pengasuhnya. Termasuk Kevin dan yang paling mengejutkan, wajah yang aku rindukan menyembul dari kerumunan keluargaku, Rima kekasihku.

Langkah ini terhenti melihat sorak sorai mereka. Ingin menangis sekaligus tertawa. Terlebih melihat bendera kecil di tangan Denish dan Anind yang dikibarkan. Tidak kuasa, air mata ini menyeruak. Aku tidak bisa menahannya lagi, apalagi melihat Mama tersenyum dengan kedua tangan membentang.

“Welcome home, anakku. Mama sangat merindukan kamu,” serunya sambil menciumi pipiku. Dalam pelukannya aku terisak. Aku tidak mengira sebegitu banyak orang yang mencintaiku.

Padahal, dahulu sempat aku meratapi kesendirianku pasca perpisaham Mam
Leia este capítulo gratuitamente no aplicativo >

Capítulos relacionados

Último capítulo