Bab 480.  Pernikahan

Sering ada yang bilang, menikah itu harapannya satu kali seumur hidup. Jadi perayaannya harus sesempurna mungkin. Karena itu akan dikenang seumur hidup.

Namun, itu dari kaca mata orang kebanyakan yang merayakan pernikahan sampai menjual aset, bahkan mengajukan pinjaman. Adalagi alasan yang hanya merugikan diri sendiri: demi mendapat pandangan baik dari orang sekitar.

Bukankah itu berarti mencari penyakit saja?

“Kalau Wisnu maunya yang sederhana saja. Yang penting dihadiri keluarga kedua belah pihak, itu sudah cukup. Dari pada uangnya dihambur-hamburkan, lebih baik untuk tambahan modal usaha,” celetuk Wisnu. Sudut mata yang digunakan Wisnu, dari segi efiensi.

“Tapi kalau datangin keluarga Mama, orang sekampung yang datang, Kak,” celetuk Amelia diikuti menyebut semua orang yang dia kenal sebagai kerabatku. “Banyak! Tapi kalau tidak rame-rame kan tidak asyik, Kak? Padahal ini spesial momen.”

“Justru spesial momen itu, Mel, kita harus berpikir spesial juga. Menikah itu ibaratnya pintu ge
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo