Bab 482. Mantan yang Tersetia

Pernah tidak, merasa bersalah kepada seseorang yang terlalu setia kepada kita? Karena setianya, sampai-sampai dia tidak mengindahkan kebahagiaan yang harusnya dia raih. Dia lebih mengutamakan orang yang dengan jelas-jelas tidak bisa menyambut hatinya.

Itu yang selama ini aku rasakan saat bersama Pak Tiok.

“Kalau kamu tidak bisa menjawab cintaku, aku sudah cukup bahagia menjadi sahabatmu. Jangan usir aku yang sedang memastikan kebahagiaanmu.”

Ucapan senada yang sering dia katakan. Bahkan dia berani meminta izin kepada Mas Suma, dan disambut suamiku sebagai sikap ksatria

“Cara dia mencintaimu, bukan rasa yang dibiarkan egois. Dia menghormati kamu dan itu yang membuatku respek kepadanya. Aku percaya Tiok. Dia tidak akan melukaimu, bahkan akan menjagamu,” ucap Mas Suma saat memberi persetujuan saat aku bekerja dengannya.

“Aku akan membantu usahamu yang sudah lama kamu cita-citakan. Jangan pikirkan kamu berhutang atau bagaimana, cukup membiarkan aku ada di sisimu saja sudah cukup.”

Namun,
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo