Bab 435. Menagih Jawaban Wisnu

Nikmatnya memasak itu, bukan karena apa yang dimasak. Akan tetapi, kenikmatannya pada untuk siapa masakan itu disiapkan.

Pagi yang terasa ringan di hati. Semangatku kembali seperti semula. Memasak dengan hati yang riang.

"Bu Rani suaranya bagus," celetuk Bik Inah sambil senyum-senyum.

Aku yang bersenandung lagi Harta Paling Berharga, tersenyum dan meneruskan nyanyianku. Memang tidak semerdu penyanyinya, tapi kebahagiaan yang aku rasakan begitu sangat.

Dia meneruskan menggoreng potongan pisang dan adonan kue yang sudah aku siapkan. Sambil mendengarkan nyanyian yang terjeda, bahkan Bik Inah pun ikut bersenandung.

~

Harta yang paling berharga adalah keluarga

Istana yang paling indah adalah keluarga

Puisi yang paling bermakna adalah keluarga

Mutiara tiada tara adalah keluarga

~

"Bik Inah. Pisang goreng yang sudah tidak berminyak, letakkan mengitari mangkuk ini, ya?" ucapku sambil menunjukkan piring besar beralaskan daun pisang, yang ditengahnya mangkuk berisi gula merah cair.

Potong
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo