Bab 215. Berujung Kasih Sayang

“Mama kenapa?”

Suara Wisnu menyentakkan aku dari pemikiran yang mulai bergulir liar, dan semuanya buruk. Mengingat bagaimana ucapan Dewi saat menelponku. Bukan tidak mungkin, dia juga berkata demikian saat berucap dengan Amelia.

“Yang menelpon Mami Dewi. Ibunya Amelia?”

Wisnu memberikan tatapan heran. Tatapannya menyelidik seakan mencari tahu apa yang terjadi.

“Memang ada apa, Ma. Lagi ada masalah?”

Aku mendudukkan diri di sebelah Wisnu, kemudian menarik napas dan mengeluarkan secara perlahan. Menoleh ke arah Wisnu dan terbersit pertanyaan. Apakah Mas Bram juga melakukan apa yang Dewi harapkan?

“Kak Wisnu, Mama boleh bertanya? Tapi, kalau nanti Kak Wisnu tidak mau menjawab, Mama tidak apa-apa.”

Wisnu tersenyum lebar, sambil mengambil air putih dan meneguknya.

“Apaan sih, Ma. Serius amat. Kalau ada pertanyaan untuk Wisnu tanya ajalah. Wisnu tidak masalah. Memang ada apa?”

“Hmm… Nanti saja. Ada Papi,” ucapku lirih, kemudian beranjak dari tempat duduk.

Melihat Mas Suma yang keluar dari
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo