Bab 151. Gombalan Suma

Apa yang harus aku lakukan?

Lebih baik aku beri waktu dia sejenak untuk mengurai rasa kekesalannya. Di waktu emosi tidak stabil, kata apapun tidak akan didengar. Biarlah, aku harus mengalah dan lebih bersabar. Dia pasti membutuhkan ruang untuk menenangkan pikiran. Anggap saja, ini memberi jeda kami berdua untuk meredakan emosi. Jujur, aku merasa serba salah dan tidak mengerti kenapa di bereaksi seperti ini.

Aku yang semula duduk di sebelahnya, kemudian merosot duduk di lantai sembari bersandar di sofa. Dengan lengan tertumpu pada satu lutut yang tertekuk, aku menerawang tatapan ke arah tirai yang menyorot sedikit sinar. Menghadapi istri yang sedang ngambek, seribu kali membingungkan dibandingkan menghadapi client yang rewel. Sungguh, sebenarnya aku merasa kesal karena tidak mengerti salahku dimana, sehingga dia beraksi seperti ini.

“Kenapa Mas Suma ke sini. Aku kan ingin sendiri,” ucapnya setelah sekian waktu terdiam. Terdengar dia beringsut dan membalikkan tubuh. Segera aku balikkan
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo