Bab 103. Sudah di Ubun-Ubun

Para remaja memikirkan hal taksir menaksir, pusingnya seperti mikir negara. Anak-anak ini membuatku tersenyum dengan tingkahnya ini.

"Kak Amel, memang Rangga anaknya seperti apa? Kok sampe buat rebutan seperti itu? Cerita dong, tentang Rangga," kataku merayu.

Amelia terhenyak dari keterdiamannya dan menatapku lekat. Kemudian dia tersenyum dan mulai bercerita.

"Rangga itu anak tunggal, Ma. Papanya tentara dan mamanya ibu rumah tangga. Dia sering ditinggal berdua saja sama mamanya kalau papanya tugas. Dengan kami bertiga, Rangga perhatian tapi galak. Kadang-kadang lucu, tapi sering nyebelin juga, sih!" ceritanya dengan mata berbinar.

Iya, perkiraanku benar. Bukan hanya anak dua itu yang suka dengan Rangga. Namun, Amelia juga.

Aduh! Bakalan ada cerita cinta segi empat, nih!

"Dia anak baik, kan?" tanyaku dengan nada curiga.

"Baik, Ma. Malah kelewat baik. Dia malah yang jagain kita kalau ada yang gangguin. Dia juga sering bantu Amel."

"Terus, Rangga pilih siapa?"

"Tidak tahu. Mereka takut
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo