Layla menjerit ngeri!Tammy mengangkatnya dan bergegas masuk ke dalam rumah."Jangan takut, Layla! Aku akan segera panggil ambulans!"Dia meletakkan Layla di sofa, lalu mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan menelepon 911.Layla meratap tak terkendali."Ayah aku udah meninggal?" Dia menangis. "Dia masih nggak tahu aku putrinya!"Tammy memegang Layla yang histeris di satu tangan dan memegang ponselnya dengan tangan lainnya.Setelah panggilan selesai, dia memberikan alamatnya kepada operator, lalu menutup telepon."Tunggu di rumah, Layla. Aku akan pergi cek dulu." Kata Tammy, lalu cepat-cepat berlari keluar pintu.***Avery menerima telepon dari Asosiasi Dekan di Universitas Central pagi ini dan membawa Hayden ke kampus.Kemarin, Hayden telah memenangkan Kejuaraan Pemogram Pemuda Nasional.Dia bukan peserta termuda dalam kompetisi, tetapi dia adalah yang termuda yang masuk final.Yang lebih tak terduga adalah, dia adalah juaranya."Hayden mungkin sudah melewati prosedur kon
Seberapa berbahayanya jika Tammy tidak ada saat Elliot pingsan di gerbang depan vila Avery?Malam itu, Avery memutuskan untuk mampir ke rumah Foster setelah banyak pertimbangan."Aku akan antar kamu ke sana." Kata Mike sambil berjalan keluar rumah bersamanya.Avery menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan bertemu dengan Shea. Aku akan segera pulang.""Nggak usah pura-pura! Kalau kamu benar-benar pergi demi Shea, yang harus kamu lakukan cuma telepon dia dan minta untuk ketemu denganmu. Bagaimanapun, dia punya telepon sekarang."Karena Mike mengeksposnya tanpa ampun, Avery tidak ingin membuang waktu untuk berbicara dengannya."Kamu nggak perlu antar aku. Aku akan pergi sendiri ke sana.""Kamu gila! Kamu lagi hamil sekarang! Gimana aku bisa biarin kamu nyetir sendirian selarut ini? Elliot akan bunuh aku kalau terjadi sesuatu sama kamu!" Mike membantah. "Gimana kalau begini? Aku akan antar kamu ke sana, tapi aku nggak akan masuk ke rumah bareng kamu."Avery membuka pintu kurs
Avery melihat Nyonya Cooper menghela napas lega.Dia senang Zoe datang untuk memeriksa Shea."Apa Tuan Elliot udah bangun? Apa dia bilang, kapan akan pulang?" Nyonya Cooper bertanya pada pengawal itu sambil berjalan ke arahnya.Sebelum pengawal itu bisa menjawab, Zoe masuk dengan kotak P3K di tangannya."Apa Tuan Elliot panggil Anda untuk mampir, Nona Sanford?"Zoe mengangguk dan berkata, "Dia akan segera kembali. Gimana kabar Shea sekarang?"Ia berjalan ke bawah tangga, lalu membeku.Avery berdiri di lantai dua dan mata kedua wanita itu bertemu.Zoe dengan cepat mengendalikan situasi.Dia menatap Nyonya Cooper, lalu bertanya dengan dingin, "Siapa yang panggil Avery Tate ke sini?""Avery kebetulan datang menemui Shea, ada yang mau dibahas." jawab Nyonya Cooper canggung."Begitu ... kupikir seseorang undang dia!" Zeo mengejek.Dia berjalan menaiki tangga, lalu berdiri di depan Avery dan mengejek, "Bukannya kamu udah lama putus sama Elliot, Avery? Kudengar kamu yang mencampak
Avery tidak menanggapi Nyonya Cooper.Dia seharusnya tidak datang ke sini.Dia seharusnya mendengarkan Mike.Shea memiliki teleponnya sendiri. Jika Avery ingin berterima kasih padanya, yang harus dia lakukan hanyalah meneleponnya dan meminta untuk bertemu dengannya.Begitu Avery tiba di lantai dasar, ia berjalan ke sofa dan mengambil tasnya.Pada saat itu, sebuah Rolls-Royce hitam berhenti di halaman depan.Elliot ada di rumah.Avery kecewa.Jika dia turun satu menit lebih awal, maka dia tidak akan bertemu dengannya.Dia cukup kesal seperti itu dan ingin sendirian untuk melampiaskan rasa frustrasinya."Tuan Elliot udah di rumah, Nyonya Avery!" kata Nyonya Cooper.Jadi bagaimana jika dia ada di rumah?Avery menurunkan pandangannya dan berjalan menuju pintu depan dengan tasnya.Elliot sudah melihat Rower yang diparkir di halaman depan.Dia tidak menyangka Avery akan datang ke sini.Saat dia keluar dari mobil, matanya yang dalam memperhatikan Avery yang berjalan keluar ruma
"Ayo masuk ke dalam, Tuan Elliot!"Nyonya Cooper berjalan ke Elliot setelah menunggu beberapa saat.Nyonya Cooper tidak tahu apa yang dia bicarakan dengan Avery, tetapi yang bisa dipastikan adalah dia tidak pernah ingin Avery menderita.Lagi pula, dia sekarang hamil darah dagingnya sendiri.Zoe bertindak terlalu jauh malam ini, tapi itu bisa dimengerti.Jika dia tidak mengalami keguguran, bayinya pasti sudah lahir sekarang.Elliot mengepalkan tangannya erat-erat dan berjalan ke ruang tamu.Zoe sedang menyeruput secangkir teh di sofa.Dia meletakkan cangkirnya ke meja ketika melihat Elliot masuk."Elliot, aku kasih Shea obat penenang. Dia belum tidur selama dua puluh empat jam, jadi dia butuh istirahat yang panjang dan menyenangkan." Katanya sambil menatap Elliot. "Dia harus pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan tengkorak kepalanya besok."Elliot menjawab singkat."Aku dengar kamu pingsan hari ini. Apa kamu baik-baik aja?" Zoe bertanya dengan ekspresi serius di wajahnya. "Ka
"Halo, Elliot. Apa kamu sudah bawa Shea ke rumah sakit untuk pemeriksaan? Bukannya kita setuju untuk pergi bareng?" Zoe berkata dengan bingung.Dia telah pergi ke rumah Foster, tetapi Nyonya Cooper mengatakan kepadanya, Elliot telah meninggalkan rumah bersama Shea.Elliot memperhatikan pintu masuk rumah sakit yang ramai, lalu berkata dengan jelas, "Hasilnya baik-baik saja.""Oh, gitu. Itu bagus. Aku udah siapin rencana perawatan ketiga untuk Shea." Kata Zoe antusias. "Aku punya ide baru. Kalau semuanya berjalan dengan baik, kita harus bisa lanjutin operasi ketiganya di akhir tahun ini.""Bisa nggak kamu jamin bahwa operasi ketiga akan buat dia kembali normal?"Zoe tercengang.Bahkan seorang pembuat mukjizat tidak akan dapat menjamin bahwa mereka berhasil menyembuhkan seorang pasien."Aku nggak yakin seratus persen, tapi aku rasa ….""Kalau begitu, ini di stop aja!" Elliot berkata dengan dingin. "Datang denganku lagi kalau kamu udah punya jaminan seratus persen."Zoe terkejut d
Minggu-minggu berlalu dalam sekejap.Hari berikutnya adalah Hari Anak, serta hari pemeriksaan kehamilan Avery.Awalnya, dia takut bayinya tidak mungkin berhasil.Biar bagaimanapun, dia telah menelan terlalu banyak obat-obatan medis pada tahap awal kehamilannya.Tanpa diduga, bayi itu cukup kuat untuk bertahan hingga hari ini.Jika pemeriksaan berjalan lancar besok, rumah sakit akan membuka berkas medis kehamilan baru untuk Avery."Apa Elliot akan pergi ke pemeriksaan dengan kamu besok, Avery?" Mike bertanya saat makan malam."Apa kamu punya kencan besok? Aku bisa pergi sendiri." Kata Avery.Mike mengangkat alisnya dan bertanya, "Elliot nggak ikut denganmu?""Aku nggak butuh dia atau kamu yang ikut denganku. Kalau nggak, orang mungkin berpikir kamu adalah ayahnya.""Suruh pengasuh itu pergi bersamamu.”"Dia harus tinggal di rumah bareng anak-anak. Pergi saja kencan dan jangan khawatirkan aku." Kata Avery, lalu menyesap sup. "Aku udah buat janji. Aku harus selesai tengah hari
Elliot berdiri tegak dan diam seperti patung di gerbang depan rumah Avery.Jantung Avery mulai berdebar kencang!Avery bergegas kembali ke sisi tempat tidurnya dan mengambil ponselnya untuk memeriksa apa Elliot telah menelepon atau meninggalkan pesan teks.Elliot tidak melakukannya.Dia tidak menghubunginya sama sekali pagi ini.Kapan dia tiba?Kenapa dia ada di sini sepagi ini?Jika Avery tidak memperhatikannya, apa Elliot akan menunggu diam-diam di luar sana sepanjang waktu?Avery cepat-cepat berganti pakaian dari lemarinya, lalu bergegas menuruni tangga.Ketika pintu depan vila terbuka, mata Elliot yang dalam dan seperti elang melihat ke atas.Mengenakan gaun putih, Avery perlahan berjalan keluar rumah.Elliot mengangkat pergelangan tangannya dan melirik waktu di arlojinya.Saat itu baru pukul tujuh pagi. Mengapa Avery bangun sepagi ini?Apa ibu hamil tidak kelelahan?Avery tiba di depan halaman dan membuka gerbang."Kamu ngapain di sini?" Dia bertanya saat ia melihat